Foto Andhika A/detikcom/Kisah Kesabaran Dakwah Nabi Muhammad SAW Hadapi Kafir Quraisy. Jakarta -. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu kerasulan pertama kali saat menjelang usia 40 tahun. Wahyu MenentangIslam Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol di antara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Adajuga yang mengatakan suku-suku Nomad mau tunduk pada wilayah madinah apabila pemimpin mereka bukan dari suku Quraisy. [37] Golongan Anshor menuntut bahwa mereka adalah orang-orang yang memberi tempat kepada Nabi pada saat awal-awal menyebarkan islam.Oleh karena itu, seorang penerus Nabi harus dipilih diantara mereka. AlQiyamah: 31) Ayat di atas diturunkan oleh Allah tidak terlepas dari kelakuan Abu Jahal yang menentang salatnya Rasulullah saw. Suatu ketika, Abu Jahal menjumpai Nabi Muhammad yang tengah salat di Masjidil Haram di sisi makam Nabi Ibrahim as. Kemudian, Abu Jahal membentak, "Wahai Muhammad! KeturunanUmayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, seorang pemimpin suku Quraisy yang terpandang. Sebagian besar anggota keluarga Bani Umayyah menentang Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan Islam, setelah Nabi Muhammad SAW pindah dari Makkah ke Madinah dan berhasil mendapatkan pengikut di kota tersebut, sikap permusuhan Bani NabiMuhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ke muka bumi untuk membawa umatnya ke jalan yang benar. Beliau terlahir dari seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan Ayah yang bernama Abdullah, yang dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah pada tahun Fiil (gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 M di AlasanAllah ﷻ tidak mengabulkan permintaan mereka bukanlah karena Rasulullah tidak diberi mukjizat selain mukjizat Al-Qur’an, sebagaimana sangkaan sebagian orang, melainkan karena Allah mengetahui bahwa mereka menuntut semua itu sebagai ungkapan kekafiran, keangkuhan, dan penghinaan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Kesombonganmereka tercermin dari sya’ir-sya’ir yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka yang paling terhormat dan paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan tinggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya. Mereka tidak menerima ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa . Jakarta - Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, cerdas, hingga dijuluki al amin dari penduduk Mekah. Namun, semua itu tidak lantas membuat dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah berjalan mulus. Beliau harus menemui berbagai bentuk penolakan ajaran Islam dari kaum satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasulNya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaranNya. Sebagaimana dikutip dari buku Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat karya Prof. Dr. Wahbah yang dilontarkan oleh sebagian besar tokoh Quraisy dimulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW."Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah penjelasan rinci mengenai sebab-sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebegitu kerasnya dapat disimak dalam tulisan Ketakutan kehilangan kekuasaanKaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu, terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mereka menganggap, mengikuti ajaran Nabi Muhammad artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau."Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis khmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Keengganan hilangnya status sosialSaat itu, masyarakat Quraisy hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta, mulai dari kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak itu, pada umumnya para pembesar kaum Quraisy memiliki status sosial yang tinggi. Mereka merasa keberatan bila status sosial mereka disejajarkan dengan yang belakang dengan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum quraisy menolak ajaran Takut kehilangan mata pencaharianOrang kafir Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Sebab itu, membuat berhala merupakan mata pencaharian mereka saat itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Ka'bah sebagai itu, Islam melarang manusia untuk menyembah selain Allah SWT. Bila kaum Quraisy mengikuti ajaran Islam, mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung Taklid kepada nenek moyangKaum Quraisy telah memegang penuh segala adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi leluhur mereka. Sebab itu, para pembesar kaum mereka menganggap ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai kepercayaan dan agama baru yang harus ditolak."Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M.Setidaknya, 4 sebab itu yang membuat kaum quraisy menolak ajaran Islam dari Rasulullah SAW. Mereka menyadari bahwa kemenangan agama baru itu berarti kehancuran bagi agama berhala mereka hingga hilangnya kekayaan dan kekuasaan pengawasan terhadap rumah suci Ka'bah. Simak Video "Sholawat" [GambasVideo 20detik] rah/row Jakarta - Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, cerdas, hingga dijuluki al amin dari penduduk Mekkah. Namun, semua itu tidak lantas membuat dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah berjalan mulus. Beliau harus menemui berbagai bentuk penolakan ajaran Islam dari kaum quraisy. Salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasul-Nya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaran-Nya. Sebagaimana dikutip dari buku Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili. Penolakan yang dilontarkan oleh sebagian besar tokoh Quraisy dimulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW. "Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, seperti dilansir dari Detikedu, Kamis 11/11/2021. Adapun penjelasan rinci mengenai sebab-sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebegitu kerasnya dapat disimak dalam tulisan berikut. 4 Sebab Kaum Quraisy Menolak Ajaran Islam 1. Ketakutan kehilangan kekuasaan Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu, terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mereka menganggap, mengikuti ajaran Nabi Muhammad artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau. "Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis khmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam. 2. Keengganan hilangnya status sosial Saat itu, masyarakat Quraisy hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta, mulai dari kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai. Sementara itu, pada umumnya para pembesar kaum Quraisy memiliki status sosial yang tinggi. Mereka merasa keberatan bila status sosial mereka disejajarkan dengan yang lain. Bertolak belakang dengan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum quraisy menolak ajaran Islam. 3. Takut kehilangan mata pencaharian Orang kafir Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Sebab itu, membuat berhala merupakan mata pencaharian mereka saat itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Ka'bah sebagai sesembahan. Sementara itu, Islam melarang manusia untuk menyembah selain Allah SWT. Bila kaum Quraisy mengikuti ajaran Islam, mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala. 4. Taklid kepada nenek moyang Kaum Quraisy telah memegang penuh segala adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi leluhur mereka. Sebab itu, para pembesar kaum mereka menganggap ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai kepercayaan dan agama baru yang harus ditolak. "Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M. Setidaknya, 4 sebab itu yang membuat kaum quraisy menolak ajaran Islam dari Rasulullah SAW. Mereka menyadari bahwa kemenangan agama baru itu berarti kehancuran bagi agama berhala mereka hingga hilangnya kekayaan dan kekuasaan pengawasan terhadap rumah suci Ka'bah. Buka KMD Penggalang SMPN 1 Parepare, Erna Rasyid Taufan Pesan Pembina Jadi Teladan Cerminkan Dasa Darma Pramuka Hasil Penelitian, Ternyata Pasangan Menikah yang Selingkuh Tidak Menyesali Perbuatannya Kreatif, SMPN 9 Parepare Luncurkan Majalah Digital, Green Nine Community Hingga Program Bumikan Al-Qur'an Lewat Literasi Bunda PAUD Parepare Siap Sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan Cara Berdamai dengan Diri Sendiri, Salah Satunya Terima Apa yang Tidak Bisa Diubah Keren, SMPN 9 Parepare Umumkan Kelulusan Siswa via Online LaporanSupri EditorRuslan Amrullah Jakarta - Rasulullah SAW menerima banyak penolakan dari bangsa Quraisy kala menyampaikan dakwahnya pada mereka. Beragam bentuk penolakan bahkan dilontarkan pada Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat, penolakan yang dilakukan oleh para tokoh besar Quraisy dilakukan mulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW."Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili. Padahal, Rasulullah SAW sendiri pernah mendapat gelar Al Amin dari kalangan Quraisy karena kebijaksanaan Rasulullah dalam memutuskan perkara dengan penuh kejujuran. Lantas, apa yang membuat mereka begitu bersikeras menolak ajaran Islam?1. Taklid pada Nenek MoyangKaum Quraisy dikenal sebagai kaum yang masih memegang teguh adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi oleh nenek moyang mereka. Sebab itulah, para pembesar kaum adat Quraisy menolak ajaran Islam yang dianggap mereka sebagai ajaran baru."Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M.2. Takut Kehilangan Status SosialAjaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran penduduk Quraisy sudah lama hidup dengan penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta seperti kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak yang menempati kasta tinggi khawatir akan kehilangan kehormatan dan status sosialnya bila ajaran Islam masuk di antara Takut Kehilangan KekuasaanMasih sedikit berhubungan dengan alasan sebelumnya, penduduk Quraisy juga khawatir akan kehilangan kekuasaan bila Islam benar-benar masuk di antara kalangan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam, pada masa itu ada perebutan kekuasaan antar suku. Sebab itulah, mereka menganggap, mengikuti ajaran Rasulullah SAW artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau."Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis Akhmad Saufi dan Hasmi Kehilangan Mata PencaharianSebagian besar mata pencaharian kaum Quraisy adalah pembuat berhala. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Kakbah sebagai adanya ajaran Islam yang disebarkan oleh Rasulullah SAW tentunya akan memberi dampak bagi mata pencaharian mereka itu. Mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala bila sebagian besar penduduk Quraisy memeluk agama Islam. Simak Video "Habib Ja'far, Keturunan Nabi Generasi ke-38" [GambasVideo 20detik] rah/lus Banyumas - Mayoritas umat Islam tahu bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari bani Hasyim suku Quraisy, satu kabilah yang mendiami sebuah kawasan di Makkah. Meski kerap digambarkan permusuhannya terhadap Nabi sebelum fathul Makkah, namun bagaimanapun Quraisy adalah suku yang sangat mulia, lebih dari suku-suku lain di Jarzirah Arab bahkan dunia, kala itu. Suku ini lah yang melahirkan makhluk paling mulia, Rasulullah SAW. Sementara, Allah menjamin garis keturunan Nabi Muhammad, sejak Nabi Adam dipilih dari terbaik dari yang paling baik. Kematian Tragis Mahsa Amini dan Jilbab dalam Pandangan KH Quraisy Shihab Strategi Jitu Perang Badar, Kisah Umat Islam Kalahkan Kekuatan Besar Pasukan Quraisy Fenomena Crazy Rich Gemar Pamer Harta, di Zaman Rasulullah SAW Suku Quraisy Bahkan Pamer Kuburan Al-Qur'an mengabadikan suku Quraisy dalam surah Quraisy لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ 1 إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ 2 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ 3 الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ 4 Li-iilaafi quraisyin iilaafihim rihlatasy syitaa-i wash shaif. Falya’buduu rabba haadzaal baitil ladzii ath’amahum min juu’in wa aamanahum min khauf. Artinya “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy 1; yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas 2; Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini Ka’bah, 3; yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan 4.” Saksikan Video Pilihan IniPenjemputan Pasien Covid-19 Klaster Salat Tarawih Desa Pekaja BanyumasKemuliaan Suku QuraisyIlustrasi - Perumahan Bani Hasyim dalam peristiwa pengasingan Nabi dan kabilahnya oleh suku Quraisy. Foto Tangkapan layar film The MessengerMengutip Republika, Nabi SAW berkata, turunnya surah al-Quraisy [106] ayat 1-4, adalah cara Allah memuliakan suku Quraisy karena kebiasaan mereka melakukan perdagangan pada musim dingin dan musim panas. Maksudnya adalah, kebiasaan itu, membuat mereka mampu hidup di saat musim-musim sulit di negeri dan di daerah lain. Kemuliaan suku Quraisy ini juga disebutkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. ''Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Ismail dan memuliakan Quraisy di atas Kinanah, dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy, dan memuliakan Aku Muhammad di atas Bani Hasyim." Suku Quraisy pada saat diberitakan dalam Al-Qur'an, secara tak langsung telah mengenal kebiasaan mendatangkan barang impor dan mengirimkan barang ekspor. Mereka telah melakukan kegiatan hubungan dagang internasional. Pada musim dingin Asy-Syita` mereka pergi ke wilayah Yaman. Di tempat ini, mereka mengambil barang dagangan berupa kain sutera, barang pecah belah, rempah-rempah, bahan kapur barus, dan lainnya untuk kemudian dikirim ke Syam Suriah sekarang pada saat musim panas ash-sha`if untuk dijual. Demikian sebaliknya, mereka mengambil barang dagangan berupa gandum untuk bahan membuat roti dan buah-buahan dari Syam kemudian dibawa ke Yaman untuk di jual. Ungkapan asy-syita` dan sha'if berarti perjalanan yang biasa dilakukan oleh kaum Quraisy pada waktu itu untuk melakukan perdagangan. Daerah-daerah yang mereka jadikan tujuan atas perjalanan itu adalah Yaman di bagian selatan dan Syam di bagian utara kota Makkah. Profesi hingga Kepemimpinan Suku QuraisyIlustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. Foto Tangkapan layar film The MessengerKota Makkah yang menjadi tempat tinggal suku Quraisy dijadikan semacam kota transit lintasan dagang. Dalam Syaamil Al-Qur'an disebutkan, kebiasaan berdagang suku Quraisy ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dan menjadi pekerjaan utama. Mereka ini sangat terkenal dengan perdagangannya. Karena itu, tak heran bila penyebaran Islam pun ke berbagai pelosok negeri, juga melalui perdagangan ini. Sementara itu, pekerjaan lainnya seperti beternak unta, domba, dan sebagian kecil kuda, serta pertanian, baru dilakukan setelah sebagian suku Quraisy tak memiliki pekerjaan lain karena keterbatasan modal dan ekonomi. Selain kemuliaan ini, dalam hadis lain disebutkan, ''Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, 'Para Imam pemimpin itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan azab dari mereka'.'' HR Bukhari dalam Al-Anbiya', Abu Daud, dan Imam Ahmad. Dalam riwayat Ibnu Syihab disebutkan, Nabi SAW berkata, ''Persilakan Quraisy tampil ke depan untuk memimpin dan janganlah kalian mendahuluinya ke depan. Belajarlah dari Quraisy dan jangan mengajari mereka.'' ''Kalian adalah manusia yang paling layak memegang urusan pemerintahan ini selama kalian berada dalam kebenaran. Apabila kalian menyimpang dari kebenaran, maka kalian akan dikupas habis sebagaimana kulit kayu dikupas.'' Sunan Al-Baihaqi Juz 9 hlmn 144, diriwayatkan dari Atha' bin Yasar. Wa Allahu a'lam. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Muhammad diangkat menjadi seorang nabi dan rasul pada saat usianya 40 tahun 610 M . Sejak saat itu rasulullah mulai gencar mendakwahkan dengan cara diam-diam dan sembunyi-sembunyi kemudian dengan terang-terang. Awalnya ia hanya mengajak saudra-saudara untuk memeluk merambah ke masyarakat mekkah secara luas. Rasulullah mendakwahkan Islam di mekkah selama 13 tahun 610-622 M sementara di Madinah 10 seminars 23 tahun rasulullah mensyiarkan Islam ke seluruh jazirah Arab. Puncak dakwanya adalah saat Fathu mekkah di mama rasulullah dan kaum Muslim berhasil menaklukkan kota mekkah pada 11 januari 630 M 10 ramadhan 8 H. Ada 5 motif mengapa kafir quraisy menentang ajaran nabi Muhammad yaitu 1. Pengaruh dan kekuasaanPara kafir menolak dakwah Islam yang dibawa rasulullah karena takut pengaruh dan kekuasaan yang mereka miliki akan hilang manakalah jika menjadi pengikut rasulullah. Diantaranya yang menolak Islam karena motif ini adalah Abu lahab, Ummu Jamil, Al- walid bin Al- Mughirah, Uthbah bin rabi’ah, Al- Harits bin Qais, al-sahmi, dan Abdullah bin ubay bin Ekonomi dan status sosialMenentang rasulullah karena faktor ekonomi dan status sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam maka ekonomi dan status ekonomi yang selama ini melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al- jumahi adalah satu dari mereka yang menentang dakwah rasulullah karena motif Setia kepada agama nenek moyangPara kafir tidak sudi dan tidak rela memeluk Islam. Mereka berkeyakinan bahwa agama yang benar dan lebih back adalah agama nenek moyang menyembah berhala, bukan Islam. Dan mereka tau bahwa Islam. Bertentangan dengan agama mereka, Dan yang memiliki motif seperti ini adalah Abu jahal Dan Al-Ash bin Iri, Dengki Dan AngkuhAda juga yang iri dengki ketika rasulullah diangkat menjadi nabi. Karena menurutnya yang pantas menjadi nabi adalah bin Al-mughirah Dan Musailamah Al-kadzdzab adalah orang yang menyatakan hal Tidak percaya ajaran IslamMenentang dakwah rasulullah karena tidak percaya pada ajaran Islam. Mislanya Ubay bin Khalaf Dan Al-Ash bin tidak percaya dengan adanya kebangkitan. Mereka bertanggapan kebangkitan setelah Mari adalah pemikiran yang tidak logis Dan menganggap itu khayalan belaka. Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan seorang penunggang kuda yang mahir. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda jika turunnya surah al-Quraisy [106] ayat 1-4, adalah cara Allah memuliakan suku Quraisy. Kemuliaan suku Quraisy ini juga disebutkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. ''Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Ismail dan memuliakan Quraisy di atas Kinanah, dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy, dan memuliakan Aku Muhammad di atas Bani Hasyim.'' Berikut alasan mengapa Allah SWT memuliakan suku Quraisy sumber Pusat Data RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Jakarta - Nabi Muhammad SAW menerima wahyu kerasulan pertama kali saat menjelang usia 40 tahun. Wahyu datang melalui Malaikat Jibril di Gua Hira pada suatu malam. Ada yang menyebut peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum peristiwa malam tersebu, Muhammad suami Khadijjah binti Khuwailid itu sempat mengalami pergulatan batin selama beberapa hari. Hingga kemudian setelah tenang, putra Abdullah bin Abdul Muthalib pergi ke perjalanan ke Kakbah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Waraqah bin Naufal, sepupu Siti Khadijjah. Kepada Waraqah, Muhammad menceritakan semua peristiwa yang dia alami di Gua Hira. Waraqah sebelumnya juga mendengar cerita senada dari Khadijjah. Waraqah meyakinkan bahwa Muhammad adalah Nabi yang diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak Muhammad, Waraqah mengingatkan agar berhati-hati. Sebab saat menyampaikan wahyu Allah SWT, nantinya Muhammad bisa saja mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy. "Pastilah kau Muhammad akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula," kata Waraqah kepada Nabi Muhammad SAW seperti dikutip Tim Hikmah detikcom dari buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad karya Muhammad Husain Muhammad SAW, sang Penghulu Rasul itu pun terbayang akan perjuangan menyampaikan wahyu Allah SWT kepada kaum Quraisy. Mengajak kaum kafir Quraisy beriman kepada Allah SWT ketika itu bukan hal yang mudah."Mereka kaum Quraisy sangat kuat mempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang dan mati untuk itu," kata Muhammad Husain Haekal dalam dalam sejumlah Sirah Nabawiyah, di awal kenabian Nabi Muhammad SAW terpaksa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Sampai kemudian turun wahyu Allah SWT, Surat Asy-Syua'ra ayat 214 sampai 216. وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ . وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَLatin-Arab Wa anżir 'asyīratakal-aqrabīn. Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn. Fa in 'aṣauka fa qul innī barī`um mimmā ta'malụnArtinya "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan" QS. Asy-Syua'ra' 214-216Turun juga Al Quran Surat Al-Hijr ayat 94فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَLatin - Arab Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīnArtinya Maka sampaikanlah olehmu Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang Muhammad SAW kemudian memulai dakwah dengan terang-terangan dimulai dari keluarga terdekat yakni kalangan Bani Hasyim. Namun di antara kelarga Bani Hasyim hanya Ali bin Abu Thalib yang mau beriman kepada Allah SWT. Sementara Abu Thalib melindungi dakwah Muhammad namun belum mau mengucap itu, dakwah terang-terangan Nabi Muhammad selalu mendapat pertentangan dari kaum Quraisy. Bahkan, para pemuka Quraisy menuduh Nabi Muhammad gila dan sempat melemparkan kotoran ke tubuh Nabi. Termasuk yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW adalah sang paman, Abu Jahal dan Abu kaum kafir Quraiys Abu Jahal dan Abu Lahab menentang habis-habisan dakwah Rasulullah dan mengintimidasi pengikutnya. Mereka khawatir ajaran yang dibawa Muhammad bisa merusak agama nenek moyang kaum Quraisy yakni menyembah pun melakukan segala cara untuk menolak dakwah Rasulullah dengan mencoba membunuhnya. Kaum Quraisy membujuk Abu Talib dengan memberikan sejumlah uang tebusan untuk membiarkan Nabi Muhammad pembunuhan dilakukan dengan melibatkan orang di luar suku Quraisy sehingga tidak akan memecah perang saudara. Abu Talib yang mendengar hal itu pun melihat tanda keseriusan Quraisy dalam memerangi dakwah Nabi pun bergegas memanggil semua keluarga Bani Hasyim dan memberi tahu rencana suku Quraisy. Mereka pun berupaya melindungi Rasulullah dari segala teror yang yang dihadapi oleh Rasulullah ternyata juga terjadi pada keluarga Bani Hasyim. Kaum Quraisy diketahui memboikot segala jual-beli, pernikahan dan hubungan sosial dengan Bani Hasyim sehingga mengakibatkan mereka kesulitan mendapatkan bahan Quraisy berharap dengan adanya pemboikotan tersebut bisa membuat Bani Hasyim menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh. Untuk itu, Abu Thalib memerintahkan seorang dari Bani Hasyim tidur di ranjang Rasulullah sehingga menyerupai Nabi berbagai kesulitan yang dialami Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya di Makkah, turunlah perintah hijrah. Awalnya tujuan hijrah adalah ke negeri Habasyah atau Ethiophia. Namun turun perintah agar umat Islam hijrah ke Madinah. pay/erd Rasulullah SAW berasal dari Suku Quraisy yang terhormat di kalangan Arab. Ilustrasi peristiwa hijrah. JAKARTA – Sejarawan dan ulama telah meriwayatkan beberapa catatan tentang alasan penyebutan 'Suku Quraisy'. Beberapa dari mereka melihat bahwa asal usul nama tersebut karena kedudukan dan kebesaran orang Quraisy, dan ada pula yang melihat ini disebabkan keterkenalannya dalam perdagangan. Dilansir dari laman Mawdoo, beberapa ulama mengatakan bahwa alasan penamaan Quraisy adalah karena pekerjaan yang membuatnya terkenal, yaitu berdagang. Disebutkan Ibn Hisyam, al-quraisy berarti untung dan berdagang. Dalam riwayat lain disebutkan, alasan penamaan Quraisy yakni sebagai sifat metaforis pada ikan hiu. Dalam bahasa Arab sendiri, ikan hiu disebut qirsy atau quraisy. Kemudian, hiu menjadi metafora atas kekuatan, kebesaran, dan kedudukan Suku Quraisy. Sehingga mirip ikan hiu yang menguasai ikan lain. Orang-orang dari Suku Quraisy juga menguasai suku-suku lain karena kekuatan yang dimiliki mereka. Dalam salah satu riwayat, disebutkan pula tentang tokoh awal suku Quraisy bernama Quraisy bin Badr bin Khald bin al-Nadr. Dia orang yang dikenal sangat pintar berdagang sehingga, menurut Al-Harits, diberilah nama Quraisy bagi keturunannya. Selain itu, melekat pula kultur berdagang pada Suku Quraisy. Arti Quraisy secara linguistik dan idiomatik, ada beberapa arti. Antara lain, yang berarti kekerasan atau sesuatu yang berat. Suku ini berada di lingkungan Kota Suci di Makkah. Suku Quraisy dipilih dari suku-suku Arab lainnya untuk melayani para peziarah. Sebab, mereka terbiasa melakukan perjalanan pada musim panas ataupun dingin. Alquran juga mengabadikan nama Quraisy ke dalam salah satu nama surat, yaitu Surah Quraisy, surat ke-106. Surat yang turun di Makkah ini terdiri atas empat ayat. Sumber